Sore yang cerah aku bersama keluarga ayah dan ibu duduk di teras rumah sambil menikmati secangkir teh dan pisang goreng, tiba-tiba seorang memakai baju putih lewat didepan rumah. Aku bertanya kepada ibu.
Ibu, yang lewat barusan siapa ya, apa pekerjaannya, mengapa dia memakai baju seperti orang yang bekerja di rumah sakit ?.
Oh,, itu dokter mungkin baru pulang dari rumah sakit, jawab ibuku sambil tersenyum.
Memangnya apa pekrjaan dokter itu dirumah sakit, tanyaku lagi.
Pekerjaannya merawat orang yang sakit, merawat pasien, dan lain-lain,jawab ibu lagi.
Oohh,, kalau begitu pekerjaan dokter itu sangat mulia ya bu!,bisa juga merawat orang tuanya bila sakit, tambahku lagi dengan sangat senang.
Memangnya kamu nanti mau jadi juga seperti dokter itu juga ya?, tanya ibu.
Hemmmm,,,aku sejenak berpikir.
Jika aku menjadi dokter, nanti aku bisa merawat orang tuaku, aku bisa membanggakan orang tuaku, dan aku ingin menjadi dokter yang hebat.
Iya bu!, nanti bila ayah dan ibu sakit aku yang akan merawat serta mengobatinya, begitu juga bila adik sakitaku akan mengobatinya sampai sembuh, jawabku penuh semangat.
Wah bagus itu!, anak ayah sudah punya cita-cita yang sangat bagus bisa membanggakan keluarga nanti, tapi ingat kamu harus rajin belajar dan sungguh-sungguh agar cita-citamu tercapai untuk masa depan nati, tambah ayah.
Iya ayah, terimakasih banyak kalian sudah merawatku dan membuatku tambah bersemangat untuk menggapai cita-cita,aku sayang sama kalian.
Di sekolah kami sering ditanyakan guru apa cita-cita waktu besar nanti, ada yang menjawab polisi, tentara, guru, pedagang dan lain-lain.
Cita-cita kamu apa Intan, tanya bu guru.
Aku ingin jadi dokter bu, jawabku.
Mengapa ingin menjadi dokter ?, tanya bu guru lagi.
Karena dokter itu pekerjaan yang mulia bu, dan bisa memakai baju putih, Jawabku.
Semua teman-temanku tertawa mendengar akau menjawab pertanyaan bu guru.
Aku berjanji akan mewujudkan cita-citaku dengan yakin dan sungguh-sungguh belajar.